Kamis, 31 Juli 2008

TUGAS 5

1. Carilah informasi tentang motivasi, frustasi dan konflik.

§ Motivasi

Motivasi adalah seni membuat orang melakukan apa yang Anda inginkan
untuk mereka lakukan, karena mereka ingin melakukannya." --Dwight D
Eisenhower

Motivasi berasal dari bahasa Latin "movere" yang artinya to move. Jadi
motivasi dapat diartikan proses yang membangkitkan, mengarahkan,
mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai beberapa tujuan.
motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang memunculkan,
mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Dengan kata lain motivasi
menurut Kartini Kartono adalah dorongan terhadap seseorang agar mau
melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) di sini
dimaksudkan: desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
hidup dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup.

Sedangkan menurut Muslimin, motivasi yang ada pada setiap orang
tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk
itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi,
serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan
motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh organisasi.

Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan
cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada
dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu
tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy)
yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi,
jika tidak dirasakan rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam di
atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh
memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan.

§ Frustasi

Frustasi sendiri di definisikan sebagai suatu keadaan bila suatu tujuan dihalangi. Semakin dekat seseorang mencapai tujuannya dihalangi semakin besar pula frustasi dan tindakan agresif yang ditimbulkan. Reaksi terhadap keadaan yang tidak menyenangkan ini (frustasi) berbeda-beda dan tidak dapat diperkirakan pada setiap individu, mungkin kita akan menemui reaksi yang agresif, menghindar, maupun melarikan diri. Teori ini dapat memperkirakan kenapa tindakan agresif sering timbul, tetapi terdapat perbedaan diantara setiap individu dalam menghadapi keaadaan yang mengganggu ini diperkirakan banyak faktor yang memberi kontribusi dalam pemilihan seseorang untuk bereaksi.

§ Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Faktor penyebab konflik

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.

  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :

· konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

· konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

· konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

· konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara).

2. Apa yang dimaksud dengan kepribadian dan bagaimana cara mengukurnya.

Pada dasarnya istilah kepribadian digunakan untuk pengertian yang ditujukan pada individu atau perorangan. Artinya, yang mempunyai kepribadian adalah individu. Kemudian istilah kepribadian digunakan pula untuk kelompok individu atau masyarakat, kepribadian Indonesia, dan sebagainya.
Kepribadian Indonesia disamakan pengertiannya dengan manusia Indonesia, ukuran satuan atau unitnya dalam pengertian sifat, ciri, karakter, watak, jiwa, moral, semangat, kebiasaan, tingkah laku, dan lain-lain

Gordon W. Allport (1937) memberikan definisi kepribadian sebagai berikut :
Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustment to his environment.
“Kepribadian ialah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya”.

Kalau definisi tersebut dianalisis, maka kepribadian adalah:
a. Merupakan suatu organisasi dinamis, yaitu suatu kebulatan keutuhan, organisasi atau sistem yang mengikat dan mengaitkan berbagai macam aspek atau komponen kepribadian. Organisasi tersebut dalam keadaan berproses, selalu mengalami perubahan dan perkembangan.
b. Organisasi itu terdiri atas sistem-sistem psychiphysical atau jiwa raga. Term ini menunjukkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri atas mental, rohani, jiwa atau hanya jasmani saja tetapi organisasi itu mencakup semua kegiatan badan dan mental yang menyatu kedalam kesatuan pribadi yang berbeda dalam individu.
c. Organisasi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukkan bahwa kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang berperan secara aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat. Kepribadian adalah sesuatu yang terletak di belakang perbuatan khas yang berbeda dalam individu.
d. Penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan itu bersifat unik, khas, atau khusus, yakni mempunyai ciri-ciri tersendiri dan tidak ada yang menyamainya. Tiap penyesuaian kepribadian tidak ada dua yang sama dan karena itu berbeda dengan penyesuaian kepribadian yang lain, walaupun seandainya dua kepribadian anak kembar berasal dari satu telur. Tiap-tiap penyesuaian terarah pada diri sendiri, lingkungan masyarakat, ataupun kebudayaan.


Dari definisi diatas diperoleh pengertian sebagai berikut:
a. Bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis, artinya suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah aspek/unsur yang terus tumbuh dan berkembang sepanjang hidup manusia.
b. Aspek-aspek tersebut adalah mengenai psiko-fisik (rohani dan jasmani) antara lain sifat-sifat, kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk-bentuk tubuh, ukuran, warna kulit dan sebagainya. Semuanya tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dimiliki seseorang.
c. Semua Aspek kepribadian, baik sifat-sifat maupun kebiasaan, sikap, tingkah laku, bentuk tubuh, dan sebagainya, merupakan suatu sistem (totalitas) dalam menentukan cara yang khas dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Ini mengandung arti bahwa setiap orang memiliki cara yang khas atau penampilan yang berbeda dalanm bertindak atau bereaksi terhadap lingkungannya.
Dengan kata lain dapat dikatakan kepribadian yang mencakup semua aktualisasi dari (penampilan) yang selalu tampak pada diri seseorang, merupakan bagian yang khas atau ciri-ciri dari seseorang. Misalnya ada orang yang memiliki sifat pemarah tetapi jujur, tekun bekerja, suka menolong, rajin bekerja, senang berolahraga, suka berpakaian yang sederhana dan sebagainya.

Selain pengertian-pengertian di atas, kepribadian juga dapat dapat dilihat secara umum dan secara psikologi.

§ Kepribadian secara umum

Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

§ Kepribadian menurut Psikologi

Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.

Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.

Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.

Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan sbb(E. Koswara):

1. sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita.
2. sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
3. sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.

MENGUKUR KEPRIBADIAN
Cara mengukur.menyelidiki kepribadian ada bermacam-macam antara lain:
1) Observasi
Menilai kepribadian dengan observasi yaitu dengan cara mengamati/memperhatikan langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja dan juga hasilnya.
2) Wawancara (interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara, berarti mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati-hati dengan orang yang dinilai.
3) Inventory
Inventory adalah sejenis kuesiner (pertanyaan tertulis) yang harus dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom jawaban dengan tanda cek.
4) Teknik Proyektif
Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan menggunakan teknik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan memproyeksikan pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya.
5) Biografi dan Autobiografi
Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri (autobiografi) dapat juga digunakan untuk menilai kepribadian
6) Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian kepribadian seseorang.


3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang interaksi sosial.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian / definisi) :

1. Imitasi

Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.

2. Sugesti

Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya.

3. Simpati

Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam.

4. Empati

Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya.

5. Identifikasi

Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul.

  1. Normalitas seseorang ditandai dengan:

a. persepsi yang efisien terhadap kenyataan yang dihadapi

b. mengenal dirinya sendiri.

c. Mampu mengendalikan perilakunya.

d. Memiliki harga diri dan diterima oleh lingkungan.

e. Mampu memberi perhatian kepada orang lain.

f. Produktif.

g. Mempunyai sikap ramah tamah.

h. Mempunyai pemikiran yang maju.

i. Memiliki nilai social yang tinggi terhadap lingkungan.

j. Bersosialisasi.

k. Suka menolong.

Rabu, 30 Juli 2008

TUGAS 4

1. Berikan contoh kasus anarkisme yang dilakukan “remaja” sebagai refleksi lemahnya pengendalian emosi dan gejolak usia perkembangan.

· Di badung mereka menamakan dirinya gank motor, mereka selalu mengkader para anggota barunya dengan cara perploncoan, yang selalu identik dengan kekerasan fisik dan mental. seperti yang sering kita lihat di media-media bagaimana cara mereka mengkader anggota barunya. tendangan, pukulan, perkelahian, dan berbagai macam kekerasan fisik yang dilakukan oleh senior meraka, yang berdampak pada sikap dan sifat anarkisme yang sering dilakukan oleh anggota komunitas ini terhadap masyarakat disekitar mereka. banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukan oleh mereka dengan dalil kekuasaan dan ketenaran.

· komunitas pelajar sekolah dengan sebutan komunitas para pelajar di salah satu sekolah SMU favorit di jakarta. sistem pengkaderan juga sama yaitu perploncoan dan anarkisme.

· Belum lagi tawuran antar pelajar, pelajar SMK yang menawur sopir angkot dan masih banyak lagi kekerasan dan anarkisme yang dilakukan oleh kalangan remaja dan mahasiswa akhir-akhir ini tidak hanya di ibu kota tapi juga di sumatera maupun di sulawesi.

· Aksi kekerasan yang dilakukan skelompok kumpulan remaja di Pati, Jawa Tengah. Uniknya para pelaku yang menyebut kelompoknya dengan nama Geng Nero ini beranggotakan perempuan.

Dalam tepri psikologi tindak kekerasan yang dilakukan oleh Geng Nero bisa disebut sebagai bullying. Bullying adalah tindakan agresi dengan tujuan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional maupun seksual.

Bullying biasanya dilakukan karena tradisi balas dendam sebagai akibat dari perlakuan serupa yang pernah diderita pelaku, rasa ingin menunjukkan kekuasaan, marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mendapatkan kepuasan dan iri hati.

Perilaku bullying dipengaruhi banyak faktor. Manusia mempelajari banyak hal dengan meniru, salah satunya adalah kekerasan. Anak-anak dan remaja kita pun dapat meniru tindak kekerasan dari banyak tempat. Sebut saja orangtua, televisi, teman, bahkan sekolah.

· Baru-baru ini, kita dikejutkan adanya berita terkait aksi kekerasan dan anarkisme yang dilakukan oleh para siswa. Puluhan siswa di sebuah SMK di Yogyakarta yang semula hanya menggelar unjuk rasa, tiba-tiba menjadi beringas dan bertindak anarkis dengan melakukan perusakan terhadap gedung dan fasilitas di lingkungan sekolah mereka. Fakta ini tentunya membuat hati kita (para pendidik dan juga publik) merasa trenyuh dan prihatin. Para siswa yang selama ini kita harapkan menjadi insan terdidik, cerdas intelektual serta memiliki SDM yang andal, senyatanya malah terjerat oleh salah satu penyakit masyarakat (patologi sosial), yakni terjebak untuk berperilaku anarkis, beringas dan radikal. Aksi kekerasan yang saat ini sering dilakukan oleh para siswa/remaja harus dilihat dari dua sisi. Dari sisi peserta didik, keberadaan siswa nakal, pengganggu, jahil, tukang palak dan tingkah laku trouble maker lainnya, oleh pakar psikologi dipandang sebagai upaya mencari dan menunjukkan ‘jati diri’ serta menjaga eksistensinya sebagai remaja. Senyatanya, emosi seseorang pada masa remaja yang masih labil dan sering tak terkendali, menjadi faktor pemicu para siswa/remaja nekat melakukan tindakan anarkis bahkan kriminal. Namun, sering kali, kita, pihak sekolah, kalangan pendidikan, lingkungan rumah dan masyarakat kurang serius memberi perhatian sehingga kenakalan dan emosi remaja yang tak terkendali itu berkembang menjadi benih kejahatan yang lebih serius.

2. Akhir-akhir ini banyak dilansir dalam media kenakalan dan kekerasan dikalangan remaja putri. Berikan komentar anda.

Komentar saya tentang kenakalan dan kekerasan dikalangan remaja putri khususnya kasus geng nero.

Geng nero merupakan nama geng singkatan dari neko-neko dikeroyok. Geng nero ini beranggotakan empat orang wanita yang bernama Tika, Maya, Yunika, dan Ratna. Geng nero ini seringkali melakukan aksi kekerasan terhadap remaja putrid yang tidak mereka sukai. Dalam tepri psikologi tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng nero bias disebut bullying. Bullying adalah tindakan agresi dengan tujuan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Bullying ini dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional maupun seksual. Bullying biasanya dilakukan karena tradisi balas dendam sebagai akibat dari perlakuan serupa yang pernah diderita pelaku, rasa ingin menunjukan kekuasaan, marah karena korban tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, mendapatkan kepuasan dan iri hati.

Keberadaan geng nero ini sangat meresahkan masyarakat apalagi kaum remaja putrid yang menjadi korban sasaran geng nero. Geng nero ini sering menganiaya remaja-remaja putri yang mungkin menurut mereka telah menyaingi mereka entah dari segi penampilan atau yang lainnya dan mungkin juga motif balas dendam terhadap orang-orang yang pernah menyakiti geng nero atau salah seorang dari geng nero, sehingga mereka nekad melakukan kekerasan fisik terhadap korbannya.

Mungkin apa yang dilakukan oleh geng nero ini merupakan motif balas dendam. Mereka melakukan semua itu hanya sekedar untuk membalaskan dendam mereka terhadap orang-orang yang telah menyakiti mereka, dengan cara itu mereka akan merasa puas. Selain motif balas dendam mereka juga mungkin ingin mencari sensasi bahwa wanita juga bisa berbuat criminal dengan menganiaya korban. Karena dengan ulah mereka yang criminal sehingga mereka ditangkap oleh aparat keamanan dan mendapatkan sanksi.

Kamis, 24 Juli 2008

TUGAS 3


1.
Jelaskan hubungan stress (psikologi) dengan sakit pada organ lambung (maag/tukak lambung).

Jawab.

Stres adalah sebuah respon alami dari tubuh dan jiwa kita ketika mengalami tekanan dari lingkungan. Dampak dari stres pun beraneka ragam, dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik namun juga ada dampak positifnya (eustress).

Keadaan Depresi yang cukup lama akan “Melukai” Jantung & Limpa yang pada akhirnya akan berpengaruh pada lambung. Situasi yang berlarut larut akan mengakibatkan Lambung & Limpa “Terluka” sehingga akan berpengaruh terhadap Transportasi & Pengolahan Nutrisi yang berpengaruh terjadinya Defisiensi CI & Darah yang ditandai dengan keluhan :
* Selera makan menurun
• Nadi lemah
• Gangguan tidur
• Kelemahan anggota badan
• L B P
• Penis kehilangan Ketegangan & Kekenyalannya

Menurut dr Hengky Indradjaja, stres tidak hanya mempengaruhi kondisi psikis, tapi juga kondisi fisik. Karena pada saat stres, terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh, terutama yang berhubungan dengan saraf. Makanya, stres juga bisa menyebabkan produksi asam lambung berlebihan. Hal ini terjadi karena pada saat stres, terjadi perubahan hormonal sedemikian rupa di dalam tubuh. Selanjutnya akan merangsang sel-sel di dalam lambung memproduksi asam dalam jumlah berlebihan. “Kaitannya dengan saraf otonom”.

2. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang fungsi hemisporiem cerebri kanan (belahan otak kanan).

Ada beberapa fungsi belahan otak kanan, di antaranya berfungsi sebagai berikut:

· Belahan otak kanan memiliki fungsi yang khusus yang berlainan dengan belahan otak kiri. Belahan otak kanan memiliki fungsi: acak, tidak teratur, intuitif, dan menyeluruh.

1. Acak

Acak yang dimaksud di sini adalah bahwa belahan otak kanan bekerja menghasilkan suatu ide, atau suatu kesimpulan tidak melalui suatu proses berpikir yang kaku. Dalam menghasilkan suatu lukisan yang indah seorang pelukis menemukan idenya tanpa harus berpikir logik. Ia berimajinasi dari suatu peristiwa pada peristiwa yang lain, dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain.

2.Tidak teratur

Belahan otak kanan memiliki karakterisik untuk berpikir tidak teratur. Ia dapat langsung pada ide pokoknya baru pada bagian lain yang lebih kecil, atau memulai sesuatu tanpa ada tahapan yang jelas.

3. Intuitif

Berpikir intuitif adalah berpikir di mana ide atau gagasan didapat tanpa melalui proses berpikir yang rasional. Ide atau gagasan itu muncul saja dari dalam pikirannya tanpa ia mengetahui dari mana asal pikiran itu. Ketika berada dalam kamar mandi terkadang muncul solusi atas permasalahan yang sebelumnya tidak kita ketemukaan jawabannya. Atau tiba-tiba kita ingin sekali pergi menemui ibu kita di rumah tanpa ada sesuatu yang terjadi sebelumnya.

Selain itu intuitif juga menyangkut menangkap warna, kepekaan intuitif, mengingat sesuatu melalui penggambaran (visualisasi), membayangkan (imajinasi) yang belum pernah dialami, membentuk suatu citra, menangkap getaran halus serta merasakan suatu dimensi.

4. Menyeluruh

Berpikir menyeluruh adalah berpikir dengan mempertimbangkan banyak hal. Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berbagai aspek. Dengan fungsi otak kanan ini, manusia dapat berpikir bahwa yang menyebabkan banjir bukan hanya karena hujan besar, akan tetapi banyak faktor lain lagi, seperti perilaku membuang sampah di kali, hilangnya daerah serapan air, banyaknya bangunan, dan lain sebagainya.

Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan menyeluruh. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan, dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (perasaan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran ruang, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas, dan visualisasi.

· Belahan otak kanan berfungsi untuk memproses informasi-informasi yang bersifat nonverbal dan menghendaki penggunaan proses berpikir secara holistik, intuitif, dan imajinatif, serta mengontrol kegiatan tubuh bagian kiri. Hasil kerja otak bagian kanan di antaranya adalah kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru, misalnya musik dengan warna baru atau karya lukis dengan aliran baru

· Konon ditemukan, bahwa peran Otak Kanan didalam mendukung Otak Kiri hanya sebesar 5 % saja. Perkembangan Otak Kiri sampai saat terkini baru terkembangankan sebesar 65 %. Tanpa penyelidikan seperti itu, kita tidak bakal mengetahui kedua fungsi dari dua belahan Otak kita itu. Bila kita dalam keadaan TIDUR, atau istirahat tuntas, maka fungsi Otak Kiri tidak bekerja sama sekali. Disinilah Otak Kanan mulai mengambil alih kegiatan penjagaan serta pemeliharaan dari Pelestarian Proses Kesehatan Tubuh dengan singkatan P.P.K.T.

Pada saat bangun kembali, kita sudah siap untuk melaksanakan apapun dengan kesegaran yang tuntas. Segala sesuatu yang tadinya didalam kelemahan, telah di-REHABILITASI oleh fungsi Otak Kanan. Salah satu kondisi, yang di-JAGA oleh Otak Kanan juga, adanya kemungkinan yang membawakan kita kepada kondisi kesadaran yang bisa hilang, bila melampaui getaran Otak dibawah 0,5 Hertz (ukuran EEG), yang lalu dinyatakan kita berada didalam koma.

· Menurut ahli neurologi otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan yang memiliki fungsi yang berbeda. Secara garis besar, otak kanan dan otak kiri mempunyai kemampuan sebagai berikut: Otak kanan Mendengar musik, memanfaatkan paduan warna menarik, ciptakan aneka symbol baru, belajar kelompok, teka-teki, humor, lelucon, kreatifitas, memiliki spesifikasi berpikir dan mengolah data seputar perasaan, emosi, seni dan musik.

· Belahan otak kanan menunjukan aktivitas kerja ketika diperdengarkan musik. reaksi yang diperlihatkan otak tergantung dengan jenis musik yang mempengaruhinya.
Musik keras seperti rock memberikan pengaruh keras kepada orang yang menyanyikan maupun yang mendengarnya oleh karena itu ketika Cate Steven yang semula pemusik rock berpindah agama menjadi muslim, berubah pula ke-pribadiannya menjadi seorang Yusuf Islam yang lembut dan tenang. Musik Pop dan dangdut yang diirngi lirik cinta penuh asmara cenderung menumbuhkan gairah cinta yang tidak terkontrol bagi penggemarnya.

· Belahan otak kanan :

· Berperan dalam pengamatan diri, pengamatan ruang, dan pengamatan lingkungan (Visuospatial).

· Berbahasa non verbal, gaya bahasa, menyanyikan lagu yang dikenal & mengenal nada lagu.

· Fungsi emosi yang berhubungan dengan visuospatial. Mengenal dan memahami orang lain dengan mimik gembira atau marah, bidang seni pahat, seni lukis, seni musik.

· Berperan dalam proses berpikir yang holistik, dimana berkaitan juga dengan fungsi emosi dan intuisi.

· Pusat berimajinasi ,penting untuk kreatifitas seseorang untuk berkarya.

· Berkembang dengan pengalaman formal dan non formal (pengalaman diluar sekolah).

Kamis, 17 Juli 2008

Tugas 2 Psikologi Umum SP

Pengaruh eksternal dan internal yang mempengaruhi respon syaraf terhadap rangsang

  • pengaruh eksternal yang mempengaruhi respon syaraf terhadap rangsangan, yaitu:

Rangsangan sensorik ini dapat berupa rangsang penglihatan, suara, bau, dan rangsang psikis lain.

Contoh pengaruh eksternal yang mempengaruhi respon syaraf terhadap rangsangan

saraf dalam tubuh kita merupakan suatu jaringan yang kompleks. Sistem ini mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan interaksi seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur sebagian besar aktivitas tubuh lainnya. Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf di antara berbagai sistem. Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir, daya ingat, bahasa, dan sensasi dan gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami dan berespons terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan prilaku seseorang. (PATOFISIOLOGI Price-Wilson volume 2, Bab 50, halaman 1006)

Sistem saraf yang terdiri dari sel saraf (neuron) ini sangat peka terhadap rangsangan yang timbul dari reseptor sensorik. Rangsangan sensorik ini dapat berupa rangsang penglihatan, suara, bau, dan rangsang psikis lain (Anatomi Klinik Snell bagian 2, hal.95).
sangat jelas, logis dan tidak dapat dipungkiri bahwa pornografi dan pornoaksi adalah bentuk rangsangan seksual yang dapat mempengaruhi kepribadian dan prilaku seseorang. Ketika adanya rangsangan (seksual) yang timbul, mau tidak mau sistem saraf manusia yang normal secara otomatis langsung menghantarkan impuls ini sebagai sinyal dan akan mengakibatkan rangsang kuat pada susunan saraf pusat kemudian akan diteruskan ke sistem parasimpatis segmen sacralis 2,3, dan 4...dan ketika rangsangan semakin kuat hal ini akan dapat mengakibatkan ereksi.

  • pengaruh internal yang mempengaruhi respon syaraf terhadap rangsangan yaitu:

1. suhu tubuh rendah dan tinggi

2. diameter serabut(mielin), jika serabut banyak atau besar maka akan semakin cepat reaksi terhadap rangsangan.

3. keberadaan selubung mielin (penghambat listrik)


TUGAS 1: PSIKOLOGI UMUM SP

1. carilah informasi tentang ahli psikologi modern serta teori atau pendapatnya (minimal 3)

jawab

Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.

Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist.

Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi.

Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905).

Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah:

  • The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu
  • Konsep Id, Ego, dan Superego
  • Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)

Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri.

Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan Konferensi International pertama kalinya.

Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia terkena kanker pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun kemudian.

Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang sangat sulit. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika mendengar kabar tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam.

Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama.

Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud.

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.

Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".

  • John Watson (1878 - 1958)

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.

Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".

Max Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city sampai akhir hayatnya.

Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.

Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory" (1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:

  • Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.
  • Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
  • Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.

Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray menjadi professor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih dari 30 tahun.

Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan "Thematic Apperception Test (TAT)". Test TAT ini terdiri dari beberapa buah gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut. Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-ceritanya.

Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933 Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di Berkley.

Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan.

Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968).

Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar.

Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar.

Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka.

Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.

Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Kedua orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat menjadi seorang aktor. Pada usia 2 tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh neneknya karena orangtuanya bercerai.

Setelah tamat SMU Eysenck memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan Regim Nazi. Ia memang meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris, dimana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang psikologi dari University of London. Sejak saat itu ia telah menulis lebih dari 50 buku dan 600 artikel penelitian dengan berbagai topik. Oleh sebab itu, oleh para pengkritiknya ia sering dianggap sebagai seorang yang serba bisa dan ahli membuat teori (meskipun banyak juga teori yang didukung oleh hasil penelitiannya).

Eysenck adalah seorang ahli teori biologi dan hal ini membuatnya terinspirasi untuk melakukan penelitian pada komponen-komponen biologis dari kepribadian. Dia mengatakan bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Ia juga memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya dengan "Supertraits".

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan psikologi sebagai ilmu biososia

Biosocial Bands merefleksikan pengenalan (kesadaran) akan keterkaitan timbal balik antara aspek psikologis seseorang dengan struktur sosial. Biosocial Bands merupakan landasan bagi kesadaran tingkat eksistensial.
Area kesadaran ini menghadirkan isu-isu sosial dan nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa, pandangan-pandangan agama, tabu-tabu (larangan-larangan) dalam masyarakat, dsb.

Biosocial Bands mewujudkan suatu jaringan kerja atau matriks konvensional pembedaan-pembedaan. Hal tersebut menyatakan bagaimana masyarakat mengonsep simbol-simbol, peta-peta, dan akar dari ide-ide: bagaimana masyarakat membagi-bagi dan menggambarkan realitas.

3. Carilah cabang-cabang ilmu psikologi yang lain.

  • psikologi penyesuaian diri
  • psikologi belajar
  • psikologi industri
  • psikologi pendidikan
  • psikologi klinis
  • psikologi sosial
  • psikologi mental
  • psikologi lingkungan
  • psikologi perkawinan
  • psikologi militer